Senin, 29 Oktober 2012

Bagian 1
1.        Tuliskan pengertian puisi anak !
2.        Tuliskan hakikat dan karakteristik puisi anak !
3.        Apa yang dimaksud pembacaan puisi sebagai kegiatan reseptif dan produktif ?
4.        Menurut anda, apa perbedaan antara puisi dewasa, puisi remaja, dan puisi anak ?
5.        Tuliskan ciri-ciri puisi anak !
JAWABAN :
1.        Pengertian puisi anak adalah puisi yang ditulis untuk anak dengan bahasa lugas dan mudah dipahami anak yang isi dan bahasanya mencerminkan corak kehidupan dan kepribadian anak serta akrab dengan dunia anak-anak.
2.        Hakikat dan karakteristik puisi anak adalah puisi anak umumnya masih menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh anak-anak. Selain itu, kata-kata itu juga dirangkai masih seperti struktur asli kalimat.
3.        Membaca puisi disebut sebagai kegiatan reseptif bila pembaca bermaksud memahami makna dan menikmati keindahan sebuah puisi untuk dirinya sendiri. Sebaliknya, kegiatan membaca puisi disebut sebagai kegiatan produktif bila pembaca mencoba untuk mengkomunikasikan isi puisi (yang dibaca) kepada sejumlah penikmat yang sebagian besar tidak atau belum akrab dengan puisi tersebut.
4.        Perbedaan antara puisi dewasa, puisi remaja, dan puisi anak adalah puisi anak adalah puisi yang mengacu kepada dunia anak yang berisi tentang kehidupan yang dekat dengan anak seperti dunia bermain, imajinasi yang disesuaikan dengan tingkat pemikiran mereka yang masih sederhana dan bahasa yang digunakan adalah biasanya sederhana dan tidak rumit. Sedangkan puisi remaja dan dewasa hampir sama karena isinya berisi tentang kehidupan yang lebih luas misalnya dunia kerja, dunia kuliah, bahkan dunia malam, karena rasanya tidak etis jika puisi anak berisi tentang kehidupan malam disamping itu bahasa yang digunakan dalam puisi remaja maupun dewasa adalah lazim memakai banyak istilah jika diperlukan yang memperkuat kesan cerita.
5.        Ciri-ciri puisi anak adalah :
ü  Puisi anak adalah puisi yang berisi kegembiraan.
ü  Mengutamakan bunyi bahasa dan membangkitkan semangat bermain bahasa.
ü  Harus berupaya memperbaiki ketajaman imajinasi visual dan kata yang dipergunakan mengmbangkan imajinasi, dan melihat serta mendengar kata-kata dalam cara baru.
ü  Menyajikan cerita sederhana dan memperkenalkan tindakan sehari-hari.
ü  Ditulis berdasarkan pengalaman anak.
ü  Berbentuk informasi sederhana yang membuat anak dapat menafsir dan menangkap sesuatu dari puisi itu.
ü  Tema puisi harus menyenangkan anak-anak, menyatakan sesuatu kepada anak, menggelitik egonya, mengingat kebahagiaan, menyentuh kejenakaan dan membangkitkan semangat pribadi anak-anak.
ü  Dapat dibaca anak-anak dan mudah dimengerti.
yaknya orang. Hal tersebut diperoleh melalui keputusan mayoritas, dan kompromi. Dalam hal ini, pemerintahan yang demokratis tampak berlandaskan pada penalaran tahap lima.
Prinsip etika universal ( Principled conscience), dalam tahap enam, penalaran moral berdasar pada penalaran abstrak menggunakan prinsip etika universal. Hukum hanya valid bila berdasar pada keadilan, dan komitmen terhadap keadilan juga menyertakan keharusan untuk tidak mematuhi hukum yang tidak adil. Hak tidak perlu sebagai kontrak sosial dan tidak penting untuk tindakan moral deontis. Keputusan dihasilkan secara kategoris dalam cara yang absolut dan bukannya secara hipotetis secara kondisional (lihat imperatif kategoris dari Immanuel Kant). Hal ini bisa dilakukan dengan membayangkan apa yang akan dilakukan seseorang saat menjadi orang lain, yang juga memikirkan apa yang dilakukan bila berpikiran sama (lihat veil of ignorance dari John Rawls). Tindakan yang diambil adalah hasil konsensus. Dengan cara ini, tindakan tidak pernah menjadi cara tapi selalu menjadi hasil; seseorang bertindak karena hal itu benar, dan bukan karena ada maksud pribadi, sesuai harapan, legal, atau sudah disetujui sebelumnya.
2.      Kemampuan anak memahami karya sastra juga sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan kemampuan berbahasanya. Menurut anda benarkah itu?
Jawab :
Ya, perkembangan berbahasa anak sangat penting dalam upaya mengembangkan kemampuan apresiasi sastra anak maupun pengalaman bersastra pada anak, karena dengan adanya perkembangan bahasa, seorang anak dapat mengenal dan mengetahui bagaimana bunyi – bunyi kabahasaan, memahami kata – kata , maupun kalimat dari sebuah karya sastra. Karena dengan bahasalah seorang anak dapat mengapresiasikan dan memahami bagaimana isi atau makna yang terkandung dalam sutu karya tersebut. Melalui bahasa seorang anak dapat tahu bagaimana simbolis perasaan pengarang atau seorang sastrawan yang tercantum dalam karya sastra yang ia ciptakan. Intinya dengan kemampuan perkembangan bahasalah seorang anak dapat mengapresiasikan apa yang ia rasakan pada suatu karya sastra