Bagian 1
1.
Tuliskan pengertian puisi anak !
2.
Tuliskan hakikat dan karakteristik puisi
anak !
3.
Apa yang dimaksud pembacaan puisi
sebagai kegiatan reseptif dan produktif ?
4.
Menurut anda, apa perbedaan antara puisi
dewasa, puisi remaja, dan puisi anak ?
5.
Tuliskan ciri-ciri puisi anak !
JAWABAN
:
1.
Pengertian puisi anak adalah puisi yang
ditulis untuk anak dengan bahasa lugas dan mudah dipahami anak yang isi dan
bahasanya mencerminkan corak kehidupan dan kepribadian anak serta akrab dengan
dunia anak-anak.
2.
Hakikat dan karakteristik puisi anak
adalah puisi anak umumnya masih menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh
anak-anak. Selain itu, kata-kata itu juga dirangkai masih seperti struktur asli
kalimat.
3.
Membaca puisi disebut sebagai kegiatan
reseptif bila pembaca bermaksud memahami makna dan menikmati keindahan sebuah
puisi untuk dirinya sendiri. Sebaliknya, kegiatan membaca puisi disebut sebagai
kegiatan produktif bila pembaca mencoba untuk mengkomunikasikan isi puisi (yang
dibaca) kepada sejumlah penikmat yang sebagian besar tidak atau belum akrab
dengan puisi tersebut.
4.
Perbedaan antara puisi dewasa, puisi
remaja, dan puisi anak adalah puisi anak adalah puisi yang mengacu kepada dunia
anak yang berisi tentang kehidupan yang dekat dengan anak seperti dunia
bermain, imajinasi yang disesuaikan dengan tingkat pemikiran mereka yang masih
sederhana dan bahasa yang digunakan adalah biasanya sederhana dan tidak rumit.
Sedangkan puisi remaja dan dewasa hampir sama karena isinya berisi tentang
kehidupan yang lebih luas misalnya dunia kerja, dunia kuliah, bahkan dunia
malam, karena rasanya tidak etis jika puisi anak berisi tentang kehidupan malam
disamping itu bahasa yang digunakan dalam puisi remaja maupun dewasa adalah
lazim memakai banyak istilah jika diperlukan yang memperkuat kesan cerita.
5.
Ciri-ciri puisi anak adalah :
ü Puisi anak adalah puisi yang berisi kegembiraan.
ü Mengutamakan bunyi bahasa dan membangkitkan semangat bermain bahasa.
ü Harus berupaya memperbaiki ketajaman imajinasi visual dan kata yang
dipergunakan mengmbangkan imajinasi, dan melihat serta mendengar kata-kata
dalam cara baru.
ü Menyajikan cerita sederhana dan memperkenalkan tindakan sehari-hari.
ü Ditulis berdasarkan pengalaman anak.
ü Berbentuk informasi sederhana yang membuat anak dapat menafsir dan
menangkap sesuatu dari puisi itu.
ü Tema puisi harus menyenangkan anak-anak, menyatakan sesuatu kepada anak,
menggelitik egonya, mengingat kebahagiaan, menyentuh kejenakaan dan
membangkitkan semangat pribadi anak-anak.
ü Dapat dibaca anak-anak dan mudah dimengerti.
Prinsip etika universal ( Principled conscience), dalam tahap enam, penalaran
moral berdasar pada penalaran abstrak menggunakan prinsip etika universal.
Hukum hanya valid bila berdasar pada keadilan, dan komitmen terhadap keadilan
juga menyertakan keharusan untuk tidak mematuhi hukum yang tidak adil. Hak
tidak perlu sebagai kontrak sosial dan tidak penting untuk tindakan moral
deontis. Keputusan dihasilkan secara kategoris dalam cara yang absolut dan
bukannya secara hipotetis secara kondisional (lihat imperatif kategoris dari
Immanuel Kant). Hal ini bisa dilakukan dengan membayangkan apa yang akan
dilakukan seseorang saat menjadi orang lain, yang juga memikirkan apa yang
dilakukan bila berpikiran sama (lihat veil of ignorance dari John Rawls).
Tindakan yang diambil adalah hasil konsensus. Dengan cara ini, tindakan tidak
pernah menjadi cara tapi selalu menjadi hasil; seseorang bertindak karena hal
itu benar, dan bukan karena ada maksud pribadi, sesuai harapan, legal, atau
sudah disetujui sebelumnya.
2. Kemampuan anak memahami karya sastra
juga sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan kemampuan berbahasanya.
Menurut anda benarkah itu?
Jawab :
Ya,
perkembangan berbahasa anak sangat penting dalam upaya mengembangkan kemampuan
apresiasi sastra anak maupun pengalaman bersastra pada anak, karena dengan
adanya perkembangan bahasa, seorang anak dapat mengenal dan mengetahui
bagaimana bunyi – bunyi kabahasaan, memahami kata – kata , maupun kalimat dari
sebuah karya sastra. Karena dengan bahasalah seorang anak dapat
mengapresiasikan dan memahami bagaimana isi atau makna yang terkandung dalam
sutu karya tersebut. Melalui bahasa seorang anak dapat tahu bagaimana simbolis
perasaan pengarang atau seorang sastrawan yang tercantum dalam karya sastra
yang ia ciptakan. Intinya dengan kemampuan perkembangan bahasalah seorang anak
dapat mengapresiasikan apa yang ia rasakan pada suatu karya sastra