Minggu, 04 Agustus 2013

LIRIK LAGU MENGINGATMU MENYAKITKAN BY SUPERNOVA


 #Mengingatmu Menyakitkan#



Tak mudah bagiku untuk  melupakanmu
Tak mudah bagiku untuk mencintaimu
Tak ingin ku jauh dari bayanganmu
Tak ingin ku lari dari semua cintaku
Tenggelam
Terdiam

Baiknya kau pergi tinggalkan ku sendiri
Ku tak mungkin lagi mencintaimu
Baiknya kau pergi dan jangan kembali
Kau tak mungkin lagi ada di hatiku
Mengingatmu menyakitkan melukai hatiku
Mengenangmu menyakitkan melukaiku
Tenggelam
Terdiam

Baiknya kau pergi tinggalkan ku sendiri
Ku tak mungkin lagi mencintaimu
Baiknya kau pergi dan jangan kembali
Kau tak mungkin lagi ada di hatiku

Mengingatmu menyakitkan
Melukai hatiku
Mengenangmu menyakitkan
Melukaiku...





BY SUPERNOVA

Sabtu, 03 Agustus 2013

scramble (model pembelajaran)



PEMBELAJARAN TEKNIK SCRAMBLE

Scramble berasal dari bahasa Inggris yang artiya “perebutan, perjuangan, pertarungan”, dimana belajar ditekankan sambil bermain sehingga siswa mendapatkan suasana menyenangkan. Teknik ini menghendaki siswa melakukan penyusunan atau pengurutan suatu struktur bahasa yang sebelumnya dengan sengaja telah dikacaukan susunannya. Teknik ini terdiri dari tiga bentuk yaitu:
1.      Scramble kata, yaitu sebuah permainan menyusun kata-kata dari huruf-huruf yang telah dikacaukan letak hurufnya, sehingga membentuk suatu kata yang bermakna.
2.      Scramble kalimat, yaitu sebuah permainan menyusun kalimat dari kata acak.
3.      Scramble wacana, yakni sebuah permainan menyusun wacana logis berdasarkan kalimat acak atau paragraf acak.
Sintaks teknik scramble adalah sebagai berikut:
1.      Media:
o   Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai,
o   Buat jawaban yang diacak hurufnya.
2.      Langkah-langkah:
o   Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai,
o   Membagikan lembar kerja sesuai contoh.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.      Guru menyiapkan lembar kerja sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
2.   Guru menyiapkan materi bahan ajar dan mengelola kelas, yang diawali dengan absensi kehadiran siswa, berdoa bersama dan mereview pembelajaran sebelumnya.
3.      Guru membuat keterkaitan bermakna dengan pelajaran lain.
4.      Memberikan umpan balik materi pelajaran kepada siswa.
5.      Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui teknik scramble.
6.      Menjelaskan materi pembelajaran secara runtut.
7.      Membagikan LKS scramble kepada siswa.
8.      Mengawasi dan melakukan observasi aktivitas belajar siswa.
9.      Memberikan penilaian atas hasil kerja siswa, dan menutup pelajaran.

(model-model pembelajaran)

lirik lagu soft band tskb



Tak Semestinya Kita Berpisah

Tak mudah bagiku untuk lupakan semua cerita indah diantara kita
Andai saja kau bisa rasakan yang kurasa
Bahwa hatiku terluka karenamu
Sanggupkah ku tegakkan langkahku
Jalani hari tanpa kau disampingku
Sungguh berat beban yang ku tempuh
Mampukah aku
Mungkin inilah jalan yg terbaik untuk kita berdua
Ku doakan smoga kau bahagia
Biarlah ku simpan saja kisa cinta yang pernah ada
Ku relakan apa adanya
Sanggupkah ku tegakkan langkahku
Jalani hari tanpa kau disampingku
Sungguh berat beban yang kutempuh
Mampukah aku
Mungkin inilah jalan yg terbaik untuk kita berdua
Ku doakan smoga kau bahagia
Biarlah ku simpan saja kisah kita yang pernah ada
Kurelakan apa adanya
Mungkin inilah jalan yang terbaik untuk kita berdua

(Lirik Lagu Soft Band)

LIRIK LAGU



LAGU CINTA

Sungguh aku mencintaimu
Biarpun orang tak ada yang percaya
Ku akan membuktikan
Dengan hati dan tubuhku

Sungguh aku menginginkanmu
Menjadi malaikat yang menuntunmu
Membawaku ke dalam
Dunia yang penuh cinta

Aku mencintaimu
Seperti bintang yang mencintai malam
Dan aku akan memberi
Seluruh jiwaku

Aku menginginkanmu
Meskipun bumi tak pernah mengizinkan
Bila memang itu yang terjadi
Aku tak peduli

Sungguh aku menginginkanmu
Meskipun mereka menentang cintaku
Ku akan perjuangkan
Hingga jantungku berhenti

               by RAMA.... (LAGU CINTA)



Kamis, 06 Desember 2012

tugasq



PEMBELAJARAN MENULIS BAGI SISWA BERKESULITAN BELAJAR
A. PENDAHULUAN
Menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks jika dibandingkan dengan penguasaan keterampilan-keterampilan lain dalam belajar. Proses belajar menulis pada hakekatnya merupakan suatu proses neurofisiologis dimana akan terjadi peningkatan aktivitas sistem syaraf ketika suatu proses menulis sedang berlangsung.
Pembelajaran menulis yang dikenal selama ini mencakup menulis dengan tangan, mengeja, dan menulis ekspresif. Menulis dengan tangan disebut juga menulis permulaan dan terkait erat dengan membaca, sedangkan menulis ekspresif disebut juga mengarang atau komposisi.
Kesulitan menulis pada anak berkesulitan belajar erat kaitannya dengan faktor-faktor yang melatarbelakanginya seperti adanya gangguan konsentrasi, gangguan motorik, gangguan persepsi, dan sebagainya. Oleh karena itu pembelajaran menulis pada anak kesulitan belajar ditujukan tidak hanya mengembangkan kemampuan menulis tetapi juga menghilangkan kesulitan-kesulitan yang melatarbelakanginya. Guru harus melakukan pembelajaran yang terencana dan teratur dimulai dengan pengumpulan data awal melalui asesmen, penyusunan program, pelaksanaan dan evaluasi yang senantiasa dilakukan secara terus menerus dan terukur.
Pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak, menuntut pemahaman guru dan kerja sama yang harmonis dengan orang tua. Dengan demikian kemajuan belajar anak berkesulitan belajar akan berkembang secara optimal.
B. HAMBATAN KETERAMPILAN MENULIS
Hambatan-hambatan menulis yang muncul pada anak berkesulitan belajar terjadi pada keterampilan menulis dengan tangan, mengeja, dan menulis ekspresif. Pada kesempatan ini akan dibahas kesulitan belajar menulis yang meliputi:
1. Kesulitan menulis dengan tangan (Handwriting)
Jenis kesulitan menulis yang dialami anak antara lain:
·         Terlalu lambat dalam menulis
·         Salah arah pada penulisan huruf dan angka, contohnya: menulis huruf “n” dimulai dari ujung bawah kaki kanan huruf
·         Tulisan terlalu miring
·         Jarak antar huruf tidak konsisten
·         Tidak tepat dalam mengikuti garis horizontal
·         Tekanan pensil terlalu kuat atau terlalu lemah
·         Ukuran tulisan terlalu besar atau terlalu kecil
·         Gerakan menulis kaku, kadang tersendat
·         Bentuk huruf yang ditulis terbalik
2. Kesulitan mengeja
Jenis kesulitan menulis yang dialami anak antara lain:
·         Kesulitan mengenal huruf atau abjad
·         Kesulitan mengenal kata
·         Kesulitan mengucapkan kata yang diketahuinya
·         Kesulitan membedakan bunyi pada kata-kata
·         Kesulitan mengasosiasikan bunyi dengan huruf
·         Kesulitan mengeja kata
·         Kesulitan menemukan aturan ejaan kata
·         Kesulitan menuliskan kata dengan ejaan yang benar
·         Menambah atau menghilangkam huruf pada kata
C. ASESMEN
1. Kesulitan Menulis dengan Tangan
a. Mengamati proses menulis, cara yang dilakukan:
·         Bagaimana cara anak memegang alat tulis
·         Bagaimana posisi duduk anak
·         Bagaimana posisi buku atau kertas
·         Bagaimana jarak mata dengan kertas atau buku
·         Apakah anak tampak tegang, frustasi, atau emosional pada saat menulis
·         apakah anak menunjukkan sifat bosan, mudah terganggu waktu menulis
·         apakah anak gelisah, perhatiannya mudah teralihkan
b. Menganalisis contoh tulisan
·         bagaimana bentuk kata
·         bagaimana ukuran, letak, dan proporsi huruf
·         bagaimana jarak huruf dalam kata
·         bagaimana tebal tipisnya huruf
·         bagaimana tegak/miring
·         bagaimana kebersihan dan kerapihan tulisan
2. Kesulitan Mengeja
a. Observasi
Yang diobservasi meliputi:
·         Sikap anak, seperti keengganan bertanya
·         Kebiasaan kurang teliti dalam ejaan
·         Hasil tulisan
·         Tentang penguasaan kosakata
·         Respon lisan anak
b. Dikte
·         Kemampuan anak dalam menangkan kata yang diucapkan guru
·         Penguasaan anak terhadap unsur-unsur kata, seperti: bunyi /k/ pada akhir kata (naik, tarik)
·         Akhiran kan sesudah huruf /k/ menunjukkan, menaikkan, dan sebagainya
·         Selanjutnya bahan dikte dapat dikembangkan sendiri oleh guru
·         Kemampuan mengeja dapat dianalisis, meliputi: Penambahan huruf, penghilangan huruf, susunan huruf terbalik, salah interpretasi kata.
c. Tes Modalitas
Terdapat 5 teknik kombinasi mobilitas input (sensori) dan output (memori), yaitu:
·         Guru mengucapkan kata, kemudian anak mengucapkan ejaannya (auditori-vokal)
·         Guru mengucapkan kata, anak menuliskan ejaannya pada kertas (auditori-motorik)
·         Guru secara sepintas menunjukkan kata pada kartu kata, anak mengucapkan ejaannya (visual-vokal)
·         Guru secara sepintas menunjukkan kata, anak menuliskan ejaannya pada kertas (visual-motorik)
·         Guru menunjukkan kata secara sepintas kemudian sambil mengucapkannya, anak mengucapkan ejaan kemudian menuliskannya (kombinasi)
·         Cara ini dapat menggambarkan kombinasi mobilitas mana yang dapat menghasilkan penguasaan anak paling tinggi
D. PEMBELAJARAN
Pembelajaran menulis tangan (handwriting)
1. Kesiapan Menulis
o   Keterampilan motorik, koordinasi mata tangan
o   Diskriminasi visual
o   Keterampilan dasar ini dapat dikembangkan melalui manipulasi kegiatan, misalnya: Menggunting, menggambar dengan ujung jari tangan, mencari perbedaan dan persamaan bentuk, warna , posisi dan sebagainya. Selanjutnya dapat dikembangkan melalui latihan-latihan seperti berikut:
o   Gerakan tangan ke berbagai arah atas, bawah, kiri, kanan, depan, belakang
o   Menelusuri bentuk-bentuk geometri dan garis putus-putus
o   Menghubungkan titik-titik
o   Membuat garis horizontal dari kiri ke kanan
o   Membuat garis lingkaran ke luar dan ke dalam
2. Menulis Huruf Balok
a. Multi sensori
Melalui pendekatan ini anak melihat cara menulis, mendengar penjelasan cara menulis, dan menelusuri huruf.. Langkah-langkahnya:
·         Guru menunjukkan huruf
·         Guru menyebutkan nama huruf, menjelaskan cara menulisnya
·         Anak menelusuri huruf sambil menyebutkannya
·         Anak menelusuri huruf dengan pensil
·         Anak menyalin huruf pada kertas.
a. Model berangsur
Guru menunjukkan huruf dengan tulisan tebal, anak menelusurinya dengan jari. Secara berangsur ,ketebalan huruf dikurangi, anak menelusuri lagi, kemudian menyalinnya dikertas. Pengurangan ketebalan huruf secara berangsur ini dapat berupa huruf dengan tulisan tipis, huruf dengan garis-garis putus, dan huruf dengan titik pada sudut-sudutnya saja.
3. Tahap Transisi
Tahap transisi ini dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
·         Kata ditulis dalam huruf balok
·         Huruf-hurufnya saling dihubungkan menggunakan garis putus-putus
·         Anak menelusuri huruf balok dan garis penghubungnya untuk membentuk huruf bersambung
4. Tulisan Bersambung
Pada tulisan bersambung huruf-huruf dalam satu kata disambungkan dengan garis penghubung. Setelah anak menguasai huruf bersambung lepas anak harus segera belajar menghubungkan huruf menjadi kata.
Pembelajaran Mengeja:
1. Mengajarkan aturan ejaan
Terdapat dua cara yaitu pendekatan ejaan dan pendekatan linguistik. Pendekatan ejaan/fonik mengajarkan kaitan anatara huruf dan bunyi. Bunyi /a/ dilambangkah huruf a, bunyi /k/ dilambangkan huruf k, dan sebagainya. Dengan pengetahuan ini, ketika anak mendengar kata “saku” anak langsung dapat mengejanya menjadi suku kata.
Pendekatan linguistik, kaitannya antara huruf dan bunyi tidak dijelaskan secara langsung. Anak tidak akan diberi penjelasan bahwa buny /i/ menjadi tidak sempurna, jika berada di tengan suku kat, tetapi ditunjukkan pola ejaan kata-kata “kucing”, “kambing” dan sebagainya. Setelah menganalisis kata-kata yang mempunyai pola ejaan yang sama, anak akan dapat menggeneralisasikan pola tersebut untuk menerka ejaan kata-kata “kancing, “daging” dan seterusnya.
2. Pendekatan Multisensori M. Sugiarmin PLB
Pendekatan ini mempunyi tiga unsur, yaitu a) persepsi yang jelas tentang bentuk kata, b) pengembangan gambaran visual kata, c) penanaman kebiasaan melalui penulisan berulang-ulang sehingga gerakan motoriknya otomatis.
Langkah-langkahnya:
·         Guru menuliskan dan mengucapkan kata, anak melihat dan mendengarkan
·         Anak menelusuri kata dengan jarinyasambil mengucapkan kata tersebut secara berulang dan menuliskan pada kertas
·         Anak menulis kata tanpa melihat contoh, jika benar tambah dengan kata laindengan mengikuti prosedur yang sama.Pada tahap selanjutnya, anajk tidak lagi menelusuri bentuk kata dengan jari. Anak hanya melihat kata yang ditulis guru kemudian menulisnya.
E. PENUTUP
Keterampilan menulis meliputi menulis permulaaan atau tulisan tangan, mengeja, dan menulis ekspresif. Hambatan menulis yang sering muncul pada anak berkesulitan belajar berkaitan erat dengan faktor-faktor yang melatar belakanginya seperti hambatan-hambatan konsentrasi, motorik, persepsi, memori, sikap, suasana emosi, dan lingkungan.
Pembelajaran menulis bagi anak berkesulitan belajar ditujukan tidak hanya pada keterampilan menulisnya saja, tetapi juga membantu mengatasi hambatan-hambatan yang melatarbelakangi kesulitan menulis yang dialami anak.